Postingan kali ini kuambil dari cerita yang kutulis ditwitter kemarin.
malam ini adalah malam terburuk dari semua malam perjalanan pulangku sehabis kerja #tragedi
4 meter tepat didepan mataku, tiba2 seekor kucing berlari ketengah jalan, dengan cepat hendak menyebrang #tragedi
mobil didepanku berlari cukup kencang, dan tragedi itu tak dapat dihindari lagi #tragedi
“Krreteg… “, suara retakan tulang yang terdengar amat jelas ditelingaku #tragedi
aku melihat muka kucing itu.. seperti meringis marah, badannya menggeliat ditempat #tragedi
setengah tubuhnya tidak dapat bergerak lagi. hanya tubuh bagian depannya yg masih berusaha ingin bertahan hidup #tragedi
seketika aku memelankan laju motorku, masih tidak percaya apa yang barusan kulihat #tragedi
walaupun aku tak mendengar rintihan meongannya, tapi raut wajahnya jelas menggambarkan rasa sakit itu #tragedi
beberapa meter kemudian, aku menoleh kebelakang, mencoba memastikan #tragedi
kucing itu masih meronta-ronta, membanting-banting badannya ditempat tadi #tragedi
entah sampai kapan dia bertahan, menahan rasa sakit yg entah seperti apa rasanya. aku lebih berharap dia segera mati saja #tragedi
bayangkan saja, gimana rasanya beban yang beratnya puluhan kali lipat lebih besar, melindas kita… #tragedi
… dan kita masih hidup #tragedi
mobil dan motor yang lewat juga hanya bisa acuh. hanya bisa ikut mendukai derita kucing malang itu #tragedi
tak ada seorangpun yang peduli #tragedi
aku berhenti sejenak di pinggir jalan, di perempatan berikutnya, mencoba menenangkan diri #tragedi
“apakah dunia memang sekejam ini?” #tragedi
“atau aku saja yang baru menyadarinya?” #tragedi
melihat sesuatu langsung didepan mata memang jauh berbeda dengan hanya melihat dari depan layar laptop #tragedi #end